Senin, 30 Agustus 2010

Apakah Sex Toys Bisa Gantikan Pria?

Bila hubungan intim bersama pasangan hanya menjadi rutinitas belaka, yang muncul adalah kebosanan. Kenikmatan orgasme yang dirasakan wanita semakin lama berkuarng bahkan mungkin saja lenyap. Bila hal ini terjadi, terbuka peluang wanita memilih sex toys mencapai kepuasan.

Bekerja sebagai tour leader di perusahaan tour & travel ternama membuat wanita seperti Hanny, 34 tahun, berkesempatan melanglang buana ke sejumlah negara. Saat berada di Bangkok, Thailand, Hanny tertarik membeli sebuah sex toys sejenis vibrator berwarna pink. Alasannya waktu itu, hanya ingin sekadar mencoba, meski di Indonesia banyak dijumpai alat serupa. Pengakuannya, selama delapan tahun usia pernikahannya dengan Steven, 37 tahun, dirinya jarang merasakan orgasme setiap berhubungan intim.

Bisa dibilang, hakikat hubungan intim adalah mendapatkan kenikmatan bersama. Tidak hanya kaum pria yang mencari sensasi kenikmatan pada ejakusi, wanita pun ingin mencapai puncak kenikmatan yang sama lewat orgasme. Pada umumnya, dalam setiap berhubungan intim, pria mudah mecnapai kepuasan hingga ejakulasi. Sebaliknya, sebagian besar wanita tidak mudah mencapai orgasme. Idealnya adalah bila kedua belah pihak mencapai titik puncak kenikmatan seksual itu bersama-sama. karena itu, masalah kepuasan seksual menjadi masalah bersama dalam sebuah hubungan intim.

Seperti diungkapkan dr. Ferryal Loetan, ASC&T, SpRM, M.Kes (MMR), dokter yang menggeluti seksologi, berdasarkan penelitiannya beberapa waktu lalu, hampir 60 persen wanita Indonesia yang berpasangan tidak pernah merasakan orgasme. "Penyebanya bermacam-macam. Antara lain kultur kita yang masih menganut budaya patriarki, hingga wanita lebih banyak pasif, tidak boleh menuntut, asal pasangan pria terpuaskan. Atau, masalah bisa muncul dari pihak pria yang terlalu egois, dan memiliki masalah ejakulasi diri yang tak kunjung diobati."

Alternatif seks
Seiring perkembangan zaman, wanita modern mulai menyadari bahwa kepuasan seksual adalah hak dan kebutuhan. Bila kaum pria tidak sanggup untuk memenuhi kepuasan seksual yang maksimal pada wanita, tak dipungkiri, hal ini lambat laun menimbulkan masalah. Wanita tentu akan mencoba mencari pengalaman orgasme dengan cara lain. Salah satu di antaranya adalah melakukan masturbasi dengan menggunakan alat bantu seks alias sex toys.

Sebenarnya penggunaan sex toys hanya salah satu jalan keluar mendapatkan kepuasan. Alat bantu seks ini juga dapat digunakan secara masturbasi mutualisma, yaitu tindakan memuaskan diri dengan dibantu pasangan. "Misalnya pihak wanita ternyata sulit untuk terangsang, maka dengan menggunakan vibrator, pria bisa membantu menstimuli daerah sensitif wanita seperti klitoris. Setelah terangsang barulah penetrasi bisa dilakukan hingga mencapai orgasme. Ini sebenarnya masturbasi juga, tapi dilakukan dengan persetujuan pasangan. Hingga tidak ada pemaksaan. Pemakaian alat bantu seks bagi wanita, bisa juga sebagai variasi dalam bercinta," jelas dokter yang membuka klinik khusus bagi yang ingin berkonsultasi tentang masalah seks.

Walhasil, wanita pengguna sex toys bisa terpuaskan karena sensasi dan tingkat kepuasan yang diperoleh berbeda tipis dengan berhubungan seksual bersama pasangan. Hanya yang perlu diingat, kebiasaan bermasturbasi dengan alat bantu, bisa menyebabkan hilangnya kenikmatan hubungan intim yang sesungguhnya.

Penggunaan alat-alat bantu seks ini, menurut Dr. Ferryal Loetan, tetap harus diwaspadai. Seperti dildo, bentuk, tingkat kelenturan dan materi bahan yang digunakan hampir mendekati keaslian "alat" pria. Hingga, bisa saja terjadi "kecelakaan" dalam penggunaannya apabila terlalu sering atau kurang lubrikasi. Lecet atau luka/ infeksi akibat iritasi pada dinding vagina, adalah hal yang paling memungkinkan.

Menggeser posisi
Namun toleransi sebagian besar pria Indonesia dalam pemakaian alat bantus eks bagi pasangannya, masih kecil dan belum menjadi pilihan. Berbagai faktor penyebabnya seperti, belum transparan, egois, dan tidak peduli atas kepuasan wanita menjadi ganjalan bagi pria untuk mengizinkan pasanannya menggunakan alat bantu seks.

Faktor lain adalah ketakutan pria bila kebiasaan ini terus berlanjut dan menimbulkan kecanduan. Bila pernah menggunakan dan kemudian malah jadi kebiasaan, alat-alat itu bukan tidak mungkin perlahan-lahan akan menggeser posisi Anda, karena sex toys menjadi obyek utama. Malah mungkin Anda bisa ditinggalkan. Maklum, dengan alat bantu, wanita lebih bebas mengatur kenikmatan yang diinginkan. Tak cuma itu, wanita bebas menentukan berapa lama dan posisi seperti apa yang diinginkan kapan saja.

Hanya satu kunci agar posisi Anda tidak tergeser oleh sex toys, yakni saling komunikasi dan terbuka meraih kepuasan antarpasangan, perlu terus terjaga. Tapi bila Anda ingin memuaskan pasangan Anda atau hanya sekadar mencari variasi dan fantasi seks, tak ada salahnya memberikan "kado istimewa" berupa sex toys kepada pasangan wanita Anda.

Lebih Banyak Lagi Informasi Mengenai sex toys - Alat Bantu Seks