Selasa, 14 September 2010

Obat Seks Wanita Tak Hanya Viagra Pink

FOOD and Drugs Administration (FDA) Amerika Serikat dalam dokumen tinjauan yang dirilis pekan lalu mengatakan, Viagra wanita gagal meningkatkan dorongan seksual. Selain Boehringer, pil untuk membantu gairah seks wanita juga diproduksi produsen obat lainnya.

Berdasarkan hasil dua kali kajian, FDA USA masih menunda pemberian ijin untuk Viagra wanita.

”Selain tak bisa meningkatkan dorongan seks, wanita yang mengonsumsi obat percobaan flibanserin produksi Boehringer Ingelheim—produsen obat asal Jerman—tersebut juga dilaporkan mengalami depresi, pingsan, kelelahan, dan masalah lainnya. Padahal, toleransi obat dalam jumlah ’cukup moderat’," kata staf FDA, seperti dilansir NY Daily News, Senin (21/6/2010).

Beberapa kritik mempertanyakan apakah flibanserin akan menarik minat wanita untuk mengonsumsinya, jika mendapatkan ijin FDA. Sebab, para kritikus mencatat, jika wanita ingin mengonsumsi pil merah muda itu, mereka harus mengonsumsinya setiap hari untuk mempertahankan efek pada kimia otak. Sementara pria mengonsumsinya hanya menjelang aktivitas seksual.

”Kedua hal (obat) tersebut adalah obat kronis dan bekerja pada kimia otak," kata Amy Allina, direktur program dan kebijakan untuk National Women’s Health Network.

Produsen obat telah mencoba berbagai pendekatan untuk meningkatkan kehidupan seks wanita. Nyatanya, gairah seksual wanita dan pria dipicu oleh mekanisme biologis yang sama, nitrat oksida yang meningkatkan aliran darah, dan gairah seks sangat terkait dengan libido. Tapi, wanita terbukti lebih sulit menjadi target para produsen obat-obatan seks.

Viagra dari Pfizer dan beragam pil lainnya efektif untuk mengobati impotensi pria dengan melebarkan pembuluh darah untuk meningkatkan aliran darah yang diperlukan untuk ereksi. Sayang, Viagra ini gagal membantu seks wanita.

Dalam rangka meningkatkan kualitas seks, Procter & Gamble Co mencoba untuk memenangkan ijin FDA USA untuk menjual testosterone patch (tambalan testosteron) untuk mengobati disfungsi seksual wanita. Panel penasihat FDA pada 2004 mengomentari persetujuan yang mereka minta, di mana “alat bantu” tersebut kurang bukti terhadap keamanan jangka panjang. Namun patch ini disetujui di Eropa dan telah dijual kepada perusahaan farmasi Warner Chilcott.

Produsen obat USA lainnya, BioSante, sedang mengembangkan gel testosteron kulit untuk mengobati penurunan libido pada wanita menopause. Perusahaan ini memperkirakan pasar potensial obat disfungsi seksual wanita di Amerika Serikat mencapai lebih dari USD 2 miliar per tahun.