Senin, 30 Agustus 2010

Bukti Sex Toy Sudah Ada Sejak Zaman Prasejarah !!

Alat bantu seks atau sex toy kadang diperlukan oleh beberapa orang untuk meningkatkan gairah seksnya. Dengan ditemukannya lingga batulanau yang diyakini adalah sex toy tertua di dunia, diketahui bahwa sex toy sudah dikenal sejak zaman prasejarah.

Sex toy tertua ini ternyata tidak hanya sekedar alat bantu seks, karena lingga batulanau (prehistoric siltstone phallus) yang berusia sekitar 30.000 tahun ini multifungsi dan lebih sering digunakan untuk menyalakan api (alat pemantik).Dilansir dari NYDailyNews, Sabtu (28/8/2010), peninggalan aneh ini ditemukan di sebuah gua di Jerman dan kini sedang dipelajari di University of Tubingen, Jerman.

Temuan langka ini merupakan salah satu contoh maskulinitas dari periode kehidupan di masa prasejarah yang masih jarang ditemukan, meskipun karya seni yang menjadikan wanita sebagai inspirasi sudah cukup umum.Lingga prasejarah ini menunjukkan tanda-tanda yang jelas dan mencolok di ujungnya, yaitu berupa ukiran batu. Hal inilah yang memudahkan peneliti untuk mengindentifikan kegunaannya.Diperkirakan lingga langka ini sedikitnya berusia 28.000 tahun dan tampaknya telah dibuang. Tidak ada bukti tentang bagaimana hal ini terjadi. Rahasianya telah disimpan oleh penghuni asli gua.

Di dalam gua tersebut juga ditemukan lebih dari selusin perangkat sergaguna lain yang tidak berhubungan dengan aktivitas masa Neanderthal (ras Homo sapiens neanderthalensis).

ALAT BANTU SEKS Perlu atau Tidak sih bagi Suami-Istri?!

Hakekatnya alat bantu seks bertujuan sebagai pemuas syahwat, namun apakah alat tersebut mampu mengatasi masalah seksual?Di sini kita kutip pendapat dua doktor pakar problema seksual, yakni Prof.Dr.dr. Wimpie Pangkahila, SpAnd, FAACS (Androlog dan Seksologi) dari Bali, dan dr. Boyke Dian Nugraha, DSOG (Genekolog dan Konsultan Seks) dari Jakarta."Alat bantu seks tentu saja perlu bagi yang memerlukannya," ungkap Dr Wimpie, "Siapa yang memerlukannya?

Bagi pria yang tidak punya pasangan, tidak punya istri. Atau suami yang karena tugas, pisah dari istri. Suami pelaut misalnya, atau suami tugas beberapa tahun di luar kota atau luar negeri.Daripada ia melakukan hubungan dengan perempuan lain, atau pekerja seks, tentu lebih baik memakai alat bantu. Lebih aman. Bebas penyakit. Bebas risiko hamil.Atau kalau dia seorang wanita, janda misalnya, menurut saya lebih baik menggunakan alat bantu seks.
Daripada hidup liar, melakukan seks bebas, dari segi kesehatan tidak baik, dari segi nilai-nilai moral kurang pantas, dari segi etika juga tidak baik.Alat bantu itu secara ilmiah memang digunakan untuk kasus tertentu. Misalnya, pada perempuan yang mengalami disfungsi orgasme. Kegagalan orgasme yang disebabkan gangguan seksual pada suaminya. Salah satu cara latihan, yang disebut program masturbasi, bagi wanita yang mengalami kegagalan orgasme."

Bagaimana komentar Dr Boyke?"Alat Bantu seksual bisa digunakan oleh mereka yang memang membutuhkan pembaruan. Tapi juga ada yang menjadikannya sebagai usual saja, sebagai kebutuhan sehari-hari, dan biasanya digunakan oleh wanita yang mengalami menopause.Sementara pria menggunakan dengan tujuan membangkitkan gairah. Terutama pria yang tinggal berjauhan kota dengan istri, dan saat bertemunya pun terbilang memakan waktu yang cukup lama.
Pelaut misalnya.Jadi, kalau sekarang marak penjualan alat bantu seks, karena orang sekarang kian menyadari, bahwa urusan seks adalah sesuatu yang nikmat dan merupakan hak azasi manusia.Dengan gencarnya media massa memasang gambar dan menulis tentang hubungan intim, orang sekarang - terutama wanita yang tidak bersuami - merasa diri masih boleh menikmati seks. Dengan begitu saja, dia merasa terpuaskan seksnya tanpa harus mencari laki-laki, dan terlepas dari bahaya penyakit kelamin.Saya pikir, menggunakan alat Bantu, lebih baik daripada berhubungan intim dengan orang lain yang kebersihannya belum jelas - bisa saja ada virus HIV Aidsnya atau penyakit kelamin lain.
Sementara alat bantu seks bisa disimpan di tempat yang higienis.Bagaimana sebaiknya menggunakan alat bantu seks di antara pasangan suami-istri?"Mencari variasi, mungkin ya," ujar Dr Wimpie, "Tapi kalau istrinya tidak menghendaki kan tidak bisa. Pada umumnya, suami-istri menggunakan alat bantu seks, kalau istrinya gagal orgasme pada saat berhubungan seksual dengan suami. Lalu dilanjutkan dengan alat Bantu. Itu akan lebih baik daripada melakukan hubungan seks dengan orang lain. Perselingkuhan, misalnya.Nah, saya selalu meninjau masalah seksual dari sudut pasangan suami-istri. Saya tidak pernah meninjau dari sudut suami saja atau istri saja. Sepanjang itu menimbulkan kehidupan seksual yang harmonis bagi pasangan itu, tidak masalah.Artinya, suami setuju istri menggunakan itu, karena kalau hanya berhubungan seksual, tidak pernah mencapai orgasme. Bisa terjadi, antara lain, kalau suami mengalami ejakulasi dini, atau disfungsi seksual. Jadi setelah hubungan seksual, kemudian dilanjutkan dengan alat Bantu. Bila ternyata dengan cara itu istri bisa terpuaskan, pasangan tetap harmonis.Kalau itu diterapkan artinya bukan fantasi. Sepanjang cara itu bukan merupakan suatu keharusan, normal saja. Masih bisa dibenarkan.

Sesuatu menjadi tidak normal, kalau hal itu menjadi utama atau satu-satunya. Bila kemudian tanpa itu dia tidak mau, baru sakit!Jadi, apakah itu mencari variasi sebagai pemanasan, semuanya nggak masalah. Yang penting dia tetap melakukan hubungan seksual secara normal."

Pendapat Dr Boyke terasa senada dengan rekannya tersebut, "Dapat dikatakan, tidak sedikit pasangan, terutama yang sudah lama menikah, membutuhkan variasi tekhnik dalam bercinta. Salah satu contoh, seorang pria tertarik sekali, bahkan gairahnya timbul, apabila wanita pasangannya menggunakan lipstick warna pink.
Itu bukanlah suatu penyimpanan, hanya untuk penambah daya tarik sex appeal seseorang, atau menambah rangsangan. Begitu pun bila menggunakan alat bantu - khususnya untuk istrinya - kemudian dia bergairah. Namun ini tidak bisa dikategorikan sebagai penyimpangan seks atau sakit."Lebih lanjut mengenai alat bantu seks untuk wanita akan dibahas dalam tulisan berikutnya.

Lebih Banyak Lagi Informasi Mengenai  seksual - Alat Bantu Seks

Apakah Sex Toys Bisa Gantikan Pria?

Bila hubungan intim bersama pasangan hanya menjadi rutinitas belaka, yang muncul adalah kebosanan. Kenikmatan orgasme yang dirasakan wanita semakin lama berkuarng bahkan mungkin saja lenyap. Bila hal ini terjadi, terbuka peluang wanita memilih sex toys mencapai kepuasan.

Bekerja sebagai tour leader di perusahaan tour & travel ternama membuat wanita seperti Hanny, 34 tahun, berkesempatan melanglang buana ke sejumlah negara. Saat berada di Bangkok, Thailand, Hanny tertarik membeli sebuah sex toys sejenis vibrator berwarna pink. Alasannya waktu itu, hanya ingin sekadar mencoba, meski di Indonesia banyak dijumpai alat serupa. Pengakuannya, selama delapan tahun usia pernikahannya dengan Steven, 37 tahun, dirinya jarang merasakan orgasme setiap berhubungan intim.

Bisa dibilang, hakikat hubungan intim adalah mendapatkan kenikmatan bersama. Tidak hanya kaum pria yang mencari sensasi kenikmatan pada ejakusi, wanita pun ingin mencapai puncak kenikmatan yang sama lewat orgasme. Pada umumnya, dalam setiap berhubungan intim, pria mudah mecnapai kepuasan hingga ejakulasi. Sebaliknya, sebagian besar wanita tidak mudah mencapai orgasme. Idealnya adalah bila kedua belah pihak mencapai titik puncak kenikmatan seksual itu bersama-sama. karena itu, masalah kepuasan seksual menjadi masalah bersama dalam sebuah hubungan intim.

Seperti diungkapkan dr. Ferryal Loetan, ASC&T, SpRM, M.Kes (MMR), dokter yang menggeluti seksologi, berdasarkan penelitiannya beberapa waktu lalu, hampir 60 persen wanita Indonesia yang berpasangan tidak pernah merasakan orgasme. "Penyebanya bermacam-macam. Antara lain kultur kita yang masih menganut budaya patriarki, hingga wanita lebih banyak pasif, tidak boleh menuntut, asal pasangan pria terpuaskan. Atau, masalah bisa muncul dari pihak pria yang terlalu egois, dan memiliki masalah ejakulasi diri yang tak kunjung diobati."

Alternatif seks
Seiring perkembangan zaman, wanita modern mulai menyadari bahwa kepuasan seksual adalah hak dan kebutuhan. Bila kaum pria tidak sanggup untuk memenuhi kepuasan seksual yang maksimal pada wanita, tak dipungkiri, hal ini lambat laun menimbulkan masalah. Wanita tentu akan mencoba mencari pengalaman orgasme dengan cara lain. Salah satu di antaranya adalah melakukan masturbasi dengan menggunakan alat bantu seks alias sex toys.

Sebenarnya penggunaan sex toys hanya salah satu jalan keluar mendapatkan kepuasan. Alat bantu seks ini juga dapat digunakan secara masturbasi mutualisma, yaitu tindakan memuaskan diri dengan dibantu pasangan. "Misalnya pihak wanita ternyata sulit untuk terangsang, maka dengan menggunakan vibrator, pria bisa membantu menstimuli daerah sensitif wanita seperti klitoris. Setelah terangsang barulah penetrasi bisa dilakukan hingga mencapai orgasme. Ini sebenarnya masturbasi juga, tapi dilakukan dengan persetujuan pasangan. Hingga tidak ada pemaksaan. Pemakaian alat bantu seks bagi wanita, bisa juga sebagai variasi dalam bercinta," jelas dokter yang membuka klinik khusus bagi yang ingin berkonsultasi tentang masalah seks.

Walhasil, wanita pengguna sex toys bisa terpuaskan karena sensasi dan tingkat kepuasan yang diperoleh berbeda tipis dengan berhubungan seksual bersama pasangan. Hanya yang perlu diingat, kebiasaan bermasturbasi dengan alat bantu, bisa menyebabkan hilangnya kenikmatan hubungan intim yang sesungguhnya.

Penggunaan alat-alat bantu seks ini, menurut Dr. Ferryal Loetan, tetap harus diwaspadai. Seperti dildo, bentuk, tingkat kelenturan dan materi bahan yang digunakan hampir mendekati keaslian "alat" pria. Hingga, bisa saja terjadi "kecelakaan" dalam penggunaannya apabila terlalu sering atau kurang lubrikasi. Lecet atau luka/ infeksi akibat iritasi pada dinding vagina, adalah hal yang paling memungkinkan.

Menggeser posisi
Namun toleransi sebagian besar pria Indonesia dalam pemakaian alat bantus eks bagi pasangannya, masih kecil dan belum menjadi pilihan. Berbagai faktor penyebabnya seperti, belum transparan, egois, dan tidak peduli atas kepuasan wanita menjadi ganjalan bagi pria untuk mengizinkan pasanannya menggunakan alat bantu seks.

Faktor lain adalah ketakutan pria bila kebiasaan ini terus berlanjut dan menimbulkan kecanduan. Bila pernah menggunakan dan kemudian malah jadi kebiasaan, alat-alat itu bukan tidak mungkin perlahan-lahan akan menggeser posisi Anda, karena sex toys menjadi obyek utama. Malah mungkin Anda bisa ditinggalkan. Maklum, dengan alat bantu, wanita lebih bebas mengatur kenikmatan yang diinginkan. Tak cuma itu, wanita bebas menentukan berapa lama dan posisi seperti apa yang diinginkan kapan saja.

Hanya satu kunci agar posisi Anda tidak tergeser oleh sex toys, yakni saling komunikasi dan terbuka meraih kepuasan antarpasangan, perlu terus terjaga. Tapi bila Anda ingin memuaskan pasangan Anda atau hanya sekadar mencari variasi dan fantasi seks, tak ada salahnya memberikan "kado istimewa" berupa sex toys kepada pasangan wanita Anda.

Lebih Banyak Lagi Informasi Mengenai sex toys - Alat Bantu Seks

Sex Polling Analisa "Alat Bantu seks"


Agar hubungan c menjadi lebih bervariasi, tidak sedikit pria yang memakai alat perangsang birahi seperti bulu-buluan, film, buku dan sebagainya. Bagaimana dengan Anda?Bila Anda termasuk pria yang rajin membaca koran, majalah, atau menonton televisi, Anda pasti sepakat bahwa publikasi tentang alat bantu seks kini semakin banyak disajikan. Ini disetujui oleh para pengakses kita dalam poling kali ini, sebanyak 93, 75 % yang menyatakan bahwa mereka mengenal alat bantu seks atau alat perangsang melalui media massa. Mereka ini datang dari kualifikasi pendidikan SMU, Diploma, S1 dan Pascasarjana, lajang atau menikah, dengan tingkat penghasilan di bawah Rp 2 juta, antara Rp 2 juta dan Rp 5 juta, atau di atas Rp 5 juta.

Dengan status sosial lajang dan menikah, berpenghasilan antara Rp 2 juta dan Rp 5 juta, berpendidikan S1 dan Pascasarjana, sebanyak 75 % mengaku secara terus terang bahwa mereka adalah jenis pria yang sulit terangsang hingga memerlukan alat Bantu seks. Sementara 25,00 % dengan kualifikasi pendidikan SMU dan penghasilan di bawah Rp 2 juta dan masih lajang mengaku bukan pria yang sulit terangsang. Hingga melalui jawaban ini, bisa diasumsikan, bahwa penggunaan alat bantu seks bagi sebagian pengakses agaknya dimaksudkan juga untuk menambah variasi pengalaman seksual.

Mereka inilah, masih sebanyak 25, 00 % mengatakan bahwa penggunaan alat bantu seks tersebut berdampak biasa saja, bahkan sebanyak 18, 75 % dari pengakses berkualifikasi SMU, lajang, dengan penghasilan di bawah Rp 2 juta ini mengatakan tidak mengalami peningkatan gairah seks. Hal ini mendukung asumsi di atas, etntang adanya sebagian pengakses yang menggunakan alat bantu seks sebagai variasi pengalaman sesksual semata.

Secara lebih jauh hal ini bisa ditelusuri menjadi bermacam-macam tujuan, namun baur bagi semua pengakses. Sebanyak 40,00 % pengakses dengan kualifikasi pendidikan SMU, Diploma, S1, Pascasarjana mengatakan bahwa alat bantu seks mereka gunakan untuk memuaskan pasangan. Dengan detail lebih jauh, sebanyak 26,67 % dari mereka agaknya ikut memberikan jawaban pada tujuan menciptakan harmonisasi hubungan seks yang dilakukan bersama pasangan. Meskipun dengan jumlah sama, 26, 67 %, namun dengan kualifikasi pendidikan S1, lajang, berpenghasilan antara Rp 2 juta dan Rp 5 juta memaksudkan alat bantu seks tersebut hanya untuk memuaskan diri sendiri. Di sini memang poling tidak mempersoalkan apakah alat bantu seks ini diterima secara terbuka oleh pasangan atau ditolak.

Namun menarik juga menelusuri kemudian, alat bantu seks seperti apa saja yang digemari para pengakses. Di sini, meskipun sama-sama mengetahui keberadaan alat bantu seks dari media massa, namun tingkat penghasilan, status sosial, dan juga pendidikan ternyata mempengaruhi para pengakses dalam memilih alat bantu yang digunakan. Daya jangkau pembelian dan pengetahuan ikut mempengaruhi seseorang dalam mengkonsumsi alat bantu seks tersebut.

Mereka yang masih lajang, berpendidikan SMU, Diploma, dengan penghasilan di bawah Rp 2 juta dan di antara Rp 2 juta dan Rp 5 juta, sebanyak 46, 67 % mengaku lebih memilih film sebagai alat bantu seks atau alat perangsangnya. Bila dikaitkan dengan perkembangan sosial saat ini sebagai latar belakang, maka hadirnya film-film porno bajakan agaknya ikut andil dalam hal ini. Kita sama mengetahui bahwa film-film (VCD/DVD) porno bajakan saat ini begitu mudah didapatkan dan harganya demikian murah. Seorang menteri bahkan pernah menyindir, bahwa hanya ratusan langkah dari istana presiden pun ada VCD/DVD porno bajakan. Siapa saja, segala umur, dengan uang Rp 5 ribu dapat membelinya.

Berbeda misalnya dengan para pengakses berpendidikan S1, Pascarsarjana, dengan penghasilan antara Rp 2 juta dan Rp 5 juta, dan juga di atas Rp 5 juta, dan sudah menikah, ternyata sebanyak 46, 67 % memilih menggunakan obat-obatan, dan sejumlah 6, 67 % menggunakan buku-buku. Artinya, material alat bantu seks bagi kalangan ini tidak begitu mudah didapatkan, dan memerlukan pula dukungan pengetahuan berlebih tentang obat-obatan ataupun buku-buku yang diperlukan, namun tidak dijual bebas pula sebagaimana VCD/DVD porno.

Mereka ini lebih jauh bisa dikenali lagi ketika menghadapi pertanyaan kapan mereka memakai alat bantu seks atau alat perangsang tersebut. Sebanyak 53, 33 % dari mereka mengatakan menggunakannya hanya dalam kondisi tertentu. Artinya, alat bantu seks bukanlah semacam kebutuhan yang kemudian menjadi ketergantungan. Mereka ini lebih banyak dibandingkan pengakses berpendidikan SMU, Diploma, lajang, berpenghasilan di bawah Rp 2 juta dan antara Rp 2 juta dan Rp 5 juta yang mengakui sudah menggunakan alat bantu seks setiap kali berhubungan seks.

Bagi para pengakses jenis ini, alat bantu seks yang semula hanya digunakan sebagai variasi untuk mendapatkan pengalaman seks yang lebih luas, ternyata menjadi ketergantungan, yang boleh jadi akan menimbulkan efek kelumpuhan bila dilepaskan. 86, 67 % dari mereka ini secara terus terang mengakui sudah mengalami ketergantungan pada alat bantu seks yang digunakannya. Dan bila sudah demikian yang terjadi, alat bantu seks yang secara material adalah “benda” tersebut, kini bisa saja telah berubah menjadi “organ” seks yang tak bisa lagi diabaikan. Jadi, sebaiknya penggunaan alat bantu seks memang hanya dalam kondisi-kondisi tertentu saja. Seperti ketika tubuh kelelahan namun sang pasangan demikian bergairah, atau ketika angan-angan seksual sudah memuncak namun tubuh masih saja “ogah”. Alat bantu seks akan menghidupkan! Begitukah?

Tips Memilih Alat Bantu Seks (Sex Toys)

Seks yang sehat merupakan sangatlah penting bagi kesehatan kedua pasangan. Demi menjaga terjangkitnya penyakit infeksi lebih jauh lagi. Jika anda ingin menikmati seks yang lebih sehat dan lebih bahagia, maka anda harus menjaga organ intim anda tetap higienis. Anda harus mengikuti petunjuk seks yang sehat yang membantu anda mencegah semua penyakit infeksi seksual.

Organ intim yang kurang higienis akan mengundang penyakit infeksi lebih mudah.

Anda perlu melakukan pencegahan kesehatan sebelum menggunakan alat bantu seks. Jika anda sering berganti-gantian memakai alat bantu seks bersama pasangan anda, anda harus berhati-hati esktra ketat. Cucilah alat bantu seks dengan bersih sebelum melakukan aktivitas seksual bersama pasangan anda. Pencucian alat bantu seks untuk menjaga kesehatan terhadap organ intim anda.

Pisahkan berbagai jenis alat bantu seks pada setiap kegiatan seks yang berbeda, jangan menggunakan alat bantu seks yang sama pada aktivitas seks yang berlainan. Karena alat kelamin anda tidak akan aman dan tidak sehat, juga mudah terjangkit dari penyakit seksual.

Alat bantu seks higienis dan vibrator

Alat bantu seks higienis dan vibrator dapat membantu alat kelamin anda bebas dari penyakit infeksi seksual. Ketika anda ingin membeli alat bantu seks higienis dan vibrator, pastikan tdiak ada alat tersebut tidak ada retak ataupun cairan yang keluar dari alat bantu seks tersebut. Alat bantu seks yang sehat dan aman mengurangi peningkatan tertularnya penyakit infeksi pasangan lawan jenis anda. Dalam menggunakan alat bantu seks pada bagian tubuh yang berbeda dan di lakukan secara bergantian, setelah pemakaian hendaknya mencuci alat bantu seks yang digunakan sebersih mungkin.

Gunakan alat bantu seks berkualitas bagus

Belilah alat bantu seks yang berkualitas tidak mengecewakan. Untuk memastikan keamanan dan kesehatan alat kelamin anda. Seperti vibrator yang di masukkan ke dalam vagina, jika vibrator yang digunakan terbuat dari bahan berkualitas rendah maka bisa saja membuat vagina luka pada pembuluh darah yang terdapat di dalam vagina.

Bahkan dapat meningkatkan infeksi pada yang sensitive. Oleh karena, cobalah sebelum membeli, maaf! Maksudnya teliti terlebih dahulu sebelum anda membeli vibrator.

Di internet banyak ditemukan alat bantu seks selain vibrator seperti masturbator, vibrator dengan sabuk kulit, vibrator kelinci, fun vibrator, vibrator G-Spot, vibrator jeli, vibrator klasik, vibrator untuk pria, alat bantu seks anal dan lainnya.

Merawat alat bantu seks

Perawatan sangat penting bagi anda yang suka menggunakan alat bantu seks. Bersihkan alat bantu seks anda secara menyeluruh. Untuk alat bantu seks menggunakan baterai, lepaskan terlebih dulu baterai sebelum membersihkannya.

Jauhkan alat bantu seks dari matahari dan jangkauan anak-anak, anda dapat meletakkanya di tempat yang aman dan bersuhu normal. Dan jangan lupa setiap alat bantu seks yang disimpan sebaiknya dibalut dengan kain bersih, ini untuk menjaga agar alat bantu seks tetap steril.

Banyak persepsi keliru pada banyak pria tentang wanita yang menggunakan alat bantu seks. Banyak pria yang mengira bahwa yang menggunakan alat bantu seks khusus wanita hanyalah wanita nakal yang mempunya libido seks tinggi. Namun kenyataannya, banyak wanita normal membutuhkan alat bantu seks seperti vibrator dengan alasan untuk kesehatan. Kaum pria perlu merubah pola pikir tersebut dan menyadari bahwa wanita yang menggunakan alat bantu seks merupakan pemuas kebutuhan seksualitasnya.

Selamat menikmati alat bantu seks anda.




Menggunakan Alat Bantu Sex Lebih Baik Dari Zinah

Aktifitas seksual merupakan bagian yang sangat penting dan mendasar bagi kehidupan suami istri. Aktifitas seksual merupakan salah satu faktor yang menciptakan kebahagiaan dalam ikatan suami istri. Pada kenyataannya, karena kondisi tertentu seperti haid, nifas, sakit dan dipisahkan oleh jarak, maka aktifitas seksual tidak dapat dilaksanakan. Hal ini akan menjadi persoalan ketika suami atau istri menahan hasrat seksualnya. Alat bantu seks merupakan suatu sarana yang digunakan oleh pria maupun wanita yang membutuhkan penggunaan alat bantu seks untuk mencapai orgasme. Berdasarkan permasalahan diatas peniliti ingin mengkaji dan mendiskripsikan perspektif hukum Islam terhadap penggunaan alat bantu seks. Pendekatan masalah yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan usul fiqh (normatif) dan bersifat deskriptif-analitik.

Hasil penelitian ini adalah bahwa dalam perspektif hukum Islam penggunaan alat bantuk seks pada suami istri adalah makruh, sejauh hal itu dilakukan dalam kondisi yang sangat mendesak dan karena adanya rasa takut melakukan perbuatan zina. Penggunaan alat bantu seks, tetap dapat dipandang sebagai keputusan dan pilihan yang lebih baik daripada melakukan zina, yang dalam hukum Islam telah memiliki ketetapan hukum yang jelas.

Alat Bantu Seks, Memancing Nikmat dari Kelamin Tiruan

Sex toy bisa sebagai variasi hubungan suami-istri. Tapi banyak pakar seks menyatakan, peranti seks tidak bisa menggantikan kenikmatan berhubungan langsung dengan pasangan, terutama secara psikologis.

Jujur saja, kadang muncul rasa jenuh melakukan hubungan seks dengan pasangan. Ada kalanya membutuhkan sesuatu yang lebih menantang. Biasanya, untuk mewujudkan seks liar, salah satu pasangan harus ada yang "berani" untuk berbuat dan mencoba. Satu cara yang mungkin nakal dan liar, tak ada salahnya mencoba bervariasi dengan sex toy.

Tujuan menggunakan alat Bantu seks (ABS) hanya untuk merangsang area seksual Anda dan membantu Anda untuk mencapai orgasme. Baik itu dengan pasangan maupun dilakukan sendiri. Tapi ingat, menggunakan sex toy bukan segala-galanya demi mendapatkan orgasme. Sebaiknya, penggunaan peranti seks ini bersifat variasi saja.

MenurutJoel D. Block, Ph.D dalam bukunya, Secrets of Better Sex, alat bantu seks merupakan setiap benda yang digunakan untuk merangsang dan atau untuk memperpanjang serta memperkuat hubungan seksual dapat dianggap sebagai sex toy "Orang-orang paling sering menggunakan vibrator," kata pakar psikologi klinis dan terapi seks itu.

Sekarang, para ahli terapi seks menganjurkan pemakaian vibrator (penis buatan yang bergetar-red) sebagai alat bantu seks buat wanita yang mengalami kesulitan mencapai orgasme atau yang tidak pernah mencapai orgasme atau "histeria wanita". Dan, menurut Joel D. Block, pria juga sah saja menggunakan dan menikmati stimulasi vibrator pada bagian genitalnyaBicara sex toy seksolog Dr. Alex Pangkahila mengatakan, alat bantu seks merupakan suatu sarana yang dipakai oleh pria maupun wanita atau pasangan suami-istri yang memang membutuhkan penggunaan alat tersebut. Menurut pengasuh rubrik Q&A Alex Pangkahila di MANLY ini, sebelum menggunakan peranti seks mainan, sebaiknya pelajari dahulu fungsinya, antara lain: sebagai alat perangsang gairah seksual, alat peningkatan bangkitan seksual, alat bantu untuk mengatur variasi posisi, dan sebagainya. "Yang pasti, alat bantu seks bukan berbentuk obat," katanya.

Kebiasaan untuk mendapatkan kenikmatan seks dengan sex toy, dialami Raka. Pria yang sudah 10 tahun menjalani hidup berumah tangga ini baru lima kali ber-sex toy ria sejak tahun 2005. Pria berkulit putih ini mengaku, jika ada (penis buatan tanpa getar) yang sering digunakannya itu didapat dari sahabatnya, saat ia merayakan hari ulang tahun pernikahannya. "Waktu dibuka, saya dan istri tertawa," ujarnya, mengenang.

Tapi lanjut Raka, untuk menghindari kejenuhan seks selama ini, ia pun mulai mencoba untuk mencari variasi seks. Tapi sebelum itu, kata Raka, ia bicara dengan istrinya. "Tak ada salahnya untuk dicoba," ujarnya, menceritakan kesimpulan percakapan itu.

Eksekusi penggunaan vibrator yang dilakukan pria berusia 40 tahun ini dilakukan pada awal permainan. Di tengah "perjalanan", saat sang istri sudah siap, peranti seks sesungguhnya ia mainkan. "Di situ sensasinya. Istriku puas karena orgasmenya cukup lama," kata lelaki yang membuka usaha konveksi ini.

Lain lagi dengan pengalaman Nita. Wanita berusia 32 tahun ini sudah dua tahun menggunakan alat bantu seks. Menurutnya, malam hari adalah acara ritual Nita menggunakan sex toy. Peranti seks yang disimpan secara khusus dalam lemari busananya itu dikeluarkan tatkala anak semata wayangnya sudah terlelap tidur. "Waktu pertama kali coba, aku kikuk dan bingung cara pakainya," kata janda ini.Tapi kini, ke mana pun Nita pergi, pastinya perangkat seks itu menyelinap di dalam tasnya. "Kalau aku lagi `pengen' dan pacarku nggak ada, ya aku pakai tuh vibrator," kata wanita berambut lurus ini. Menurut Nita, alasan memiliki peranti seks, lantaran untuk memenuhi hasrat seksnya yang tinggi. Bisa dipastikan, katanya, "Kalau aku mau, tinggal pakai."

Bicara tingkat kepuasan antara menggunakan peranti seks buatan dan ash, sungguh berbeda. Diakui Nita, tingkat kepuasan menggunakan ABS lebih tinggi bila dibandingkan dengan yang dialaminya bersama sang pacar. Sebab, dengan menggunakan alat Bantu seks, Nita dapat mengetahui titik rangsangnya sendiri yang dianggapnya paling "nikmat". "Kalau yang alami, kita harus berpikir soal kepuasan untuk pasangan kita juga," tutur wanita yang bekerja di bagian keuangan pada sebuah perbankan ini.

Keampuhan menggunakan sex toy seperti vibrator, ada, atau boneka seks harus didukung badan dan pikiran yang sehat secara seksual. Faktor lain yang tak kalah penting adalah terjaganya komunikasi dan keintiman dengan pasangan. Jika semua itu sudah terpenuhi, tak aneh jika dildo dan vibrator lebih memudahkan Anda untuk mencapai orgasme. "Kalau mau pakai dildo sebagai foreplay, aku harus ada persetujuan istri," kata Raka, sambil tertawa.

Penggunaan alat bantu sebenarnya tidak dapat menggantikan hubungan seksual secara penuh. Dan, pastinya, terdapat perbedaan kenikmatan yang tipis dibandingkan dengan berhubungan seksual dengan pasangan. Untuk itu, keterlibatan emosi-seperti saat melakukan hubungan seksual dengan suami-tidak Anda rasakan ketika melakukan masturbasi dengan alat bantu.Menggunakan sex toy bersama istri, menurut Alex Pangkahila, adalah wajar. Dengan catatan, harus sesuai dengan prosedur kesehatan seksual dan di bawah bimbingan dokter atau konsultan seks. "Digunakannya pun harus sesuai dengan kebutuhan," kata seksolog yang berdomisili di Bali ini.Jadi, Joel D. Block menambahkan, masturbasi dengan alat bantu seks hanyalah semacam tindakan "darurat" yang bersifat sementara untuk mengatasi dorongan seksual yang mengganggu. Ingat, tanpa sex toy bukan berarti Anda tidak bisa liar di atas ranjang bersama pasangan, kan?

 

Wanita Berburu Alat Bantu Seks

Alat bantu seks eredar bebas. Banyak pria maupun wanita menggunakan alat ini sebagai cara praktis mencapai kepuasan seksual tanpa harus berhubungan badan. Penggemar mayoritas perempuan.Penjualan alat bantu seks dan obat kuat dapat dijumpai di hampir di setiap wilayah di ibukota ini. Misalnya, di Jalan Gajah Mada sampai Glodok, Jalan Mangga Besar (Jakarta Barat), Jalan Kebayoran Lama (Jakarta Selatan), Jatinegara (Jakarta Timur), Tanjung Priok (Jakarta Utara), dan Jalan Kramat Raya (Jakarta Pusat). Umumnya, berdagang malam hingga pagi hari.

Pengakuan penjual,  penggemar alat bantu seks umumnya ibu-ibu, tapi banyak juga wanita muda. Sedangkan obat kuat, mayoritas yang membeli laki-laki, tua ataupun muda.Menurut Andrie yang mangkal di daerah Glodok Kota, saat ini banyak kaum wanita baik tante-tante, mahasiswi dan wanita malam memburu alat bantu seks. Pelanggannya hampir 90 persen orang kaya karena harganya antara Rp350 ribu hingga Rp1,5 juta. Tergantung jenis alatnya. “Yang beli kebanyakan orang bermobil. Biasanya mereka beli jam-jam tertentu. Yang jelas di atas jam 02:00 hingga pukul 04:00,” ujarnya, kemarin.


Memang tidak semua pedagang obat kuat menyediakan alat bantu seks. Tapi jika ada pelanggan yang mau membeli biasanya baru diadakan. “Kami tidak berani menyetok karena takut nggak cepat laku. Tapi jika ada pesanan dalam waktu singkat kami sediakan,” ucapnya.Ahmad, pedagang obat di kawasan Tanjung Priok, Jakarta Utara, mengaku  rata-rata dalam satu minggu bisa menjual dua sampai tiga alat bantu seks. “Alat bantu seks paling banyak yang diminati wanita adalah getar atau vibrator dan yang ada mutiaranya,” ungkapnya, seraya menyebut pelanggannya tak hanya dari Jakarta, tapi asal Bogor, Bekasi, Tangerang dan daerah lainnya.




Abeng, penjaga toko obat kuat di Jl. Raya Cilincing, Jakarta Utara, mengatakan dalam sehari ia bisa mengantongi hasil penjualan Rp300 ribu – Rp500 ribu. “Penghasilan kita gak tentu, Mas. Kadang dapat lumayan tapi kadang kita gak dapat uang,” jelasnya.Ia mengaku alat bantu seks yang dijual rata-rata buatan Jepang. Pasalnya, produk Jepang jauh lebih murah dari buatan negara lain. “Mutunya gak kalah dengan buatan Amerika.”K Kegemaran wanita penis ikat pinggang , harganya Rp350 ribu, Vibrator (penis maju mundur) Rp 350 ribu, dan penis buatan Jepang Rp300 ribu.Sedangkan pria banyak memburu alat bantu seks seperti Vibrating (vagina bersuara) Rp375 ribu. Alat bantu berbentuk boneka kecil ini terbuat dari bahan karet yang sangat halus dan elastis. Untuk menggerakkannya, vibrating memiliki empat batere dan monitor untuk mengatur kecepatannya. Setelah beberapa menit di hidupkan vibrating akan megeluarkan suara wanita mendesah. “Biasanya mendengar suara itu pria akan semakin mudah mencapai puncaknya.”



Penjual alat Bantu seks dan obat kuat, mengaku tidak sulit mendapatkan barang dagangannya karena sudah mengahui tempat distributornya. Ada tiga tempat yang memang harganya sesuai kualitas barangnya. Yakni di daerah Pancoran Glodok atau di Kampung Melayu. “Beragam alat Bantu seks tersedia,  tergantung selera calon pelanggannya saja. Nggak susah kok belanja alat bantu seks itu. Tinggal telepon langsung dianterin kurirnya,” ujar Ahmad.Semakin terbukanya arus informasi dan derasnya era keterbukaan dituding menjadi pemicu terjadinya pergeseran dalam penggunaan alat bantu seks. Dulu, alat bantu seks kebanyakan hanya dilakukan oleh kaum pria. Sekarang, kaum wanita juga ikut-ikutan menggunakannya,” cetus dr. Maswita.



Ia menilai, jika wanita ibu rumah tangga atau mahasiswi yang berperilaku seks seperti ini pasti memiliki masalah keharmonisan dan ketidaknyamanan kehidupan seks dalam rumah tangganya. Sehingga mereka merasa perlu menyalurkan hasrat lewat alat bantu.Maswita yang menjabat sebagai Deputi Menko Kesra Bidang Pemberdayaan Perempuan ini menegaskan, pemerintah belum merasa terganggu dengan maraknya pemakaian alat bantu seks oleh ibu rumah tangga maupun mahasiswi ini.    “Karena hingga kini belum ada data resmi soal ini,” ucap Maswita saat dihubungi Pos Kota, Sabtu (3/4).



Ia melihat soal pemakaian alat bantu seks ini merupakan masalah pribadi dan belum masuk gejala sosial sehingga pemerintah  belum merasa perlu untuk  turun tangan.Menurut seksolog Dr. Boyke Dian Nugraha, alat bantu seks biasanya dimanfaatkan oleh  janda atau wanita-wanita yang jauh dari suami untuk memenuhi hasrat seksnya.Jika saat ini tren penggunaannya sudah bergeser ke ibu rumah tangga atau mahasiswi, Boyke mengaku belum mendalaminya.“Kalau sekedar untuk variasi sih oke-oke saja, tapi itu bukan yang utama. Bisa juga untuk lucu-lucuan atau koleksi,” ujarnya.



Kemungkinan lainnya, kata dr. Boyke, adalah mereka ingin menghindari resiko penyakit kelamin.





Sabtu, 28 Agustus 2010

Mitos Seks Oral

Seperti halnya posisi misionaris, mungkin gaya seks oral termasuk dalam gaya bercinta klasik yang telah dikenal sejak zaman dahulu. Baik untuk menyenangkan pasangan atau dilakukan sebagai variasi untuk mengatasi kebosanan, seks oral sama menyenangkannya. Tetapi tak sedikit wanita yang enggan melakukan seks oral karena alasan malu, jijik, atau takut berbahaya bagi kesehatan.

Seks oral yang dilakukan pada penis memang terkadang berakhir dengan ejakulasi di dalam mulut hingga sperma tertelan. Hal ini bukan sesuatu yang berbahaya. Sperma sendiri merupakan salah satu produk organ seks pria (testis) yang kondisinya sangat bersih dan steril, selama pasangan tidak sedang terinfeksi penyakit kelamin. Bahkan ada ahli yang menyebutkan dalam sperma terkandung sejumlah protein baik.

Setiap kegiatan bercinta seharusnya dilakukan untuk kepuasan berdua. Sehingga tak ada masalah jika seks oral dilakukan dengan sering, asalkan Anda dan pasangan menikmatinya. Pada wanita hamil gaya bercinta ini juga bisa dilakukan, selama organ reproduksi wanita dan pria dalam keadaan sehat.

Melakukan seks oral juga bisa Anda pilih jika ingin cepat mencapai orgasme. Sensasi pijatan dan kehangatan yang dirasakan di bagian klitoris dijamin akan membuat Anda 'meledak'. Jadi jangan segan minta pasangan untuk bergantian melakukan seks oral.

 Lebih Banyak Lagi Informasi Mengenai seks oral - Alat Bantu Seks

Efek Seks Oral

Banyak yang mengatakan seks oral merupakan aktivitas paling aman dibandingkan jenis hubungan intim lainnya. Bagi pasangan yang tidak terikat, seks oral kerap dijadikan pilihan karena tidak akan mengakibatkan kehamilan. Tapi, apakah kegiatan seks oral benar-benar aman, terutama dari risiko terkena penyakit menular seksual ? Bagi kebanyakan pasangan, seks oral biasanya dilakukan sebagai bagian dari pemanasan atau foreplay.  Kaum lelaki banyak yang menyukai aktivitas ini sebab oral seks mampu membakar fantasi mereka dalam meraih kepuasan.  Pria biasanya merasakan kenikmatan yang lebih tinggi dalam menerima maupun memberikan seks oral. Dari beberapa penelitian, para pria mengaku lebih sering menginginkan oral seks dibandingkan dengan wanita.

Konsultan seks, dr Ferryal Loetan, ASC&T, MMR, SpRM, M.Kes, menilai oral seks sebaiknya dilakukan secara hati-hati. Oral seks yang dilakukan wanita terhadap pria memungkinkan terjadinya penularan penyakit, begitu juga aktifitas oral seks yang dilakukan pria terhadap wanita.

"Di dalam mulut terdapat banyak air liur yang dapat menularkan penyakit. Sebab di dalam air liur manusia, terdapat beberapa kuman dan bakteri. Demikian pula dengan berbagai macam jamur, yang biasa menempel di tubuh manusia. Ketiganya bisa mengakibatkan penyakit saat kita melakukan oral seks," kata Ferryal.

Bahaya akan mengancam bila oral seks dilakukan tanpa hati-hati dan tanpa menjaga kebersihan tubuh. Bila yang menerima oral seks mengidap penyakit, mereka dapat menularkannya kepada yang memberi oral dan begitu pula sebaliknya.

Misalnya, mulut dan bibir yang mengalami pecah-pecah dapat mengundang risiko tertularnya penyakit kepada penerima oral dari pemberi oral. Penyakit lain yang dapat ditularkan melalui oral di antaranya, klamidia, herpes genitalis, gonore, hepatitis B, HIV dan kutil pada alat kelamin (HPV).

Jika anda menyukai seks oral dan tak bisa mengubah kebiasaan ini, maka yang  wajib diperhatikan adalah menjaga kesehatan dan kebersihan alat-alat genital Anda  Dengan begitu, tanda-tanda umum penyakit yang berhubungan dengan gejala awal PMS dapat diketahui lebih dini.

Jalan satu-satunya bila Anda tetap ingin melakukan oral seks dengan cara fellatio (seks oral terhadap organ lelaki), adalah menggunakan kondom tanpa pelumas (atau hilangkan pelumasnya). Sedangkan untuk melakukan cunnilingus (seks oral terhadap organ kewanitaan), pasangan Anda harus menggunakan pelindung terhadap gigi.  Alat ini berupa selembar lateks persegi yang diletakkan di atas vulva untuk menghindari  kontak langsung atau pertukaran cairan tubuh.

Lebih Banyak Lagi Informasi Mengenai oral  - Alat Bantu Seks

Gejala Disfungsi Ereksi dan Ereksi Pagi

Pada waktu pagi atau subuh, waktu mau buang air kecil atau malam hari dan waktu tidur, para pria biasa terbangun dengan penis dalam keadaan ereksi . Keadaan ini disebut ereksi malam (nocturnal erection) atau ereksi pagi (morning erection).

Morning erection (ereksi pagi) terjadi sejak mulai bayi. Menurut beberapa peneliti, waktu bayi dikandung pun penis mengalami ereksi di pagi hari. Pada umumnya ereksi pagi dialami pada saat mau bangun pagi dan akan buang air kecil. Sampai sekarang mekanisme ereksi pagi ini masih belum diteliti secara benar. Sebagian peneliti mengatakan ereksi timbul karena adanya tekanan air seni ke pembuluh darah balik (vena) sehingga darah sulit kembali ke badan. Sebagian lagi mengatakan pada waktu pagi, hormon testosteron akan meningkat. Peningkatan hormon inilah yang menyebabkan ereksi.Pada waktu yang sama terkadang timbul mimpi sekaligus dengan ereksi. Bermimpi melakukan kontak seksual yang singkat sampai terjadi ejakulasi. Jadi, menurut teori pada waktu pagi konsentrasi testosteron akan meninggi sehingga akan mudah terjadi mimpi seks dan ereksi pagi. Sesudah buang air kecil, ereksi penis umumnya akan menurun pelan-pelan dengan sendirinya.

Pada pria muda, ereksi pagi cukup sering terjadi. Sebagian pria mengatakan mengalami ereksi hampir setiap pagi. Ada yang mengatakan sekitar 1 kali dalam 2 hari. Kualitas ereksi penis biasanya bervariasi, ada yang hanya membesar dan ada juga yang sampai bisa kaku

Sesudah terbangun dengan ereksi penis yang keras, sebagian pria akan langsung pergi ke kamar mandi buang air kecil dan kemudian ereksinya menghilang. Tetapi ada juga sebagian pria yang mempermainkannya dengan memegang-megang penis sehingga memberikan kenikmatan seksual, lalu penis ereksi terus dan semakin keras. Sebagian kecil bahkan meneruskan dengan melakukan masturbasi sampai ejakulasi. Yang lain membiarkannya saja tanpa dipegang sampai penis lemas sendiri.

Pada pria yang sudah menikah, kadang-kadang ereksi dipertahankan terus, bahkan ada yang meneruskannya dengan percumbuan dengan istri. Bila istri menyambut, percumbuan bisa diteruskan sampai koitus. Tetapi sebagian istri tidak suka koitus pagi hari. Wanita merasa tidak tenang karena perhatiannya sudah tertuju pada persiapan aktivitas pagi terutama mengurus anak yang akan pergi ke sekolah.
Pada pria yang telah mengalami disfungsi ereksi, ereksi di pagi hari bisa atau sedikit jarang terjadi.  

Makin berat keadaan disfungsi ereksi, ereksi pagi akan semakin berkurang bahkan hilang sama sekali.
Biasa mengalami ereksi pagi 1 kali dalam 2 hari atau 1 kali dalam 3 hari, tetapi belakangan tidak terjadi lagi. Sejalan dengan itu ereksi pada saat koitus pun juga menurun sehingga koitus tidak bisa berlangsung atau tidak bisa selesai dengan baik. 

Bila ereksi pagi menurun dan ereksi untuk koitus juga melemah yang menyebabkan koitus gagal, maka biasanya timbul perasaan khawatir atau timbul pertanyaan dalam otaknya, "Apa yang terjadi mengenai seks saya? Apakah masih bisa disembuhkan? Bagaimana nanti istri saya?. Ketakutan yang berlarut-larut akan membuat ereksi makin menurun dan penis sama sekali tidak bisa ereksi lagi. Bahkan membesar pun tidak bisa lagi. Penis akan berkerut dan terus lembek

Lebih Banyak Lagi Informasi Mengenai ereksi - Alat Bantu Seks

dildo jaman purba

Seperti dikutip dari LiveScience penggalian di Swedia mendapatkan benda mirip sekali dengan penis yang dibuat dari pahatan tanduk. Meskipun begitu, ilmuwan tidak yakin alat ini digunakan untuk apa, serta sulit untuk tidak menerka-nerka.“Pikiranmu dan pikiranku telah mengkhayal jauh untuk menginterpretasikan seperti apa benda ini berbentuk, meskipun begitu benda ini memang menunjukkan bentuk penis yang sedang ereksi,” ujar ahli arkeologi Gšran Gruber dari National Heritage Board, Swedia yang bekerja di penggalian ini. ‘Tapi jika hal ini sama dengan apa yang dipikirkan orang zaman batu, aku tidak bisa bilang apa-apa.”

“Tanpa diragukan lagi, orang yang hidup pada zaman batu mungkin melihatnya seperti penis, sama seperti penggambaran saat ini,” tulis arkeolog Swedia, Martin Rundkvist pada blog-nya, Aardvarchaeology.
Penemuan terbaru ini belum memiliki cukup waktu untuk diajukan sebagai publikasi temuan pada jurnal sains, meskipun pawa peneliti menginginkannya, kata Gruber.Pahatan tulang yang ada pada situs Mesolitik di Motala, Swedia, ini memang kaya akan artefak kuno antara 4.000-6.000 tahun sebelum Masehi. Pahatan memiliki fitur unik yang memungkinkan artefak tulang tidak hancur selama lebih dari satu milenium.“Sebuah obyek organik yang spesial,” kata Gruber kepada LiveScience. “Biasanya kami menggali situs Mesolitik tapi tidak pernah mendapatkan materi organik karena situs yang kami gali saat ini berada di sepanjang garis pantai. Penyimpanan di daerah ini sangat bagus dan sudah ada pada dasar sedimen dan lapisan tanah liat sungai dan disimpan sangat baik di tempat itu.”

Obyek mirip dildo ini memiliki panjang sekitar 10.5 cm dan berdiameter 2 inci.Bukan pertama kalinya obyek mirip penis seperti ini ditemukan berasal dari dunia purba. Benda lain yang juga mencerminkan penis hadir di Jerman pada 2005 yang diperkirakan berasal dari 28.000 tahun lalu.

"Tidak ada satu orangpun yang pernah dan mendengar masalah ini ataupun pernah melihat sesuatu seperti ini di wilayah utara Eropa ataupun Skandinavia,” ujar Gruber.Mungkin selain untuk tujuan seksual, obyek ini digunakan juga sebagai alat untuk menciptakan percikan api, kata Gruber. Belum jelas apakah alat ini digunakan oleh wanita atau laki-laki, atau keduanya.Simbol seksual bukanlah hal asing lagi untuk artefak kuno, meskipun benda yang sering ditemukan adalah simbol wanita seperti benda-benda yang mewakili unsur kesuburan

 Lebih Banyak Lagi Informasi Mengenai dildo - Alat Bantu Seks